Rangkuman Geologi dan Bumi
GEOLOGI
Geologi
adalah studi tentang bumi termasuk material penyusunnya, perubahan fisika dan
kimia yang terjadi di permukaan dan di dalamnya (bawah permukaan), sejarah
planet dan pembentukannya.
Material Penyusun Bumi
Radius bumi adalah
6370 Km. Sebagian besar bumi tersusun atas batuan-batuan. Batuan terbentuk atas
mineral-mineral. Ahli-ahli Geologi mempelajari asal-usul, karakteristik, dan
komposisi batuan dan mineral. Ahli-ahli Geologi juga mengeksplorasi sumber
daya- sumber daya yang dibutuhkan dunia teknologi: bahan bakar fosil seperti
batu bara, minyak bumi, dan gas alam; sumber daya mineral seperti logam; sand
dan gravel, dan fertilizers.
Sebagian besar
bumi adalah batuan, dikelilingi oleh hidrosfer, biosfer, dan atmosfer.
Hidrosfer termasuk air di sungai, tanah basah, danau, dan lautan, air di
atmosfer, dan membeku di glasier, termasuk air tanah yang terdapat pada tanah
dan batuan di kedalaman kurang dari 2 Km.
Atmosfer adalah lapisan bumi yang tersusun atas gas-gas, sebagian besar adalah nitrogen dan oksigen. 99% terkonsentrasi 30 Km di permukaan bumi, tapi ada sedikit sekitar 10.000 Km di atas permukaan.
Atmosfer adalah lapisan bumi yang tersusun atas gas-gas, sebagian besar adalah nitrogen dan oksigen. 99% terkonsentrasi 30 Km di permukaan bumi, tapi ada sedikit sekitar 10.000 Km di atas permukaan.
Gambar 3. A fossilised fish (Virtual Fossil Musseum)
Biosfer adalah zona
tipis di dekat permukaan yang dihuni oleh kehidupan. Biosfer termasuk bagian
bumi paling atas, hidrosfer, dan sedikit bagian atmosfer. Paleontologis adalah
ahli geologi yang mempelajari evolusi dan sejarah kehidupan melalui penjelasan
tentang fosil dan bukti yang terawetkan pada batuan dan sedimen. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu
Proses Permukaan
Proses permukaan
adalah semua proses yang membentuk atau memahat permukaan bumi. Sebagian besar
proses permukaan disebabkan oleh air meskipun angin, es, dan gravitasi juga
memiliki peran yang signifikan.
Uniformitarisme dan Katastropisme
James Hutton
adalah seorang petani yang tinggal di Skotlandia akhir 1700-an. Meskipun
dilatih sebagai seorang dokter, dia tidak pernah praktek pengobatan malah
beralih ke Geologi. Hutton memformulasikan prinsip yang dikenal dengan
Uniformitarisme. Prinsip ini menyatakan bahwa perubahan geologi terjadi dalam
periode waktu yang sangat lama melalui urutan peristiwa yang hampir tidak
terasa. Hutton menduga proses geologi
yang berlangsung sekarang juga berlangsung di masa lampau. Ide ini dikenal
dengan The present is the key to the
past.
William Whewell
yang juga seorang ahli geologi mengatakan perubahan geologi kadang-kadang
berlangsung sangat cepat. Dia menulis bahwa geologi masa lampau bisa jadi
mengalami kala serangan hebat dan bencana (catastropic),
yang terjadi antara periode tenang.
Saat ini,
ahli-ahli geologi tahu bahwa Uniformitarisme-nya Hutton dan Katatropisme-nya
Whewell keduanya benar. Pada saat waktu geologi yang lama dan lambat, proses
uniformitarisme adalah signifikan terjadi tapi mustahil peristiwa katatropis
yang sangat radikal berlangsung pada perubahan yang lambat.
Waktu Geologi
Pada pertengahan
1600-an, Archbishop James Ussher menghitung umur bumi di buku Genesis in the
Old Testament. Dia menyimpulkan bahwa peristiwa pembentukan terjadi pada siang
hari tanggal 23 Oktober 4004 sebelum masehi. Saat ini ahli-ahli geologi
memperkirakan usia bumi sekitar 4.6 juta tahun. Ahli-ahli geologi
membagi sejarah Bumi ke dalam unit-unit yang terpajang dalam Skala Waktu
Geologi.
Gambar 6. Geologic Time Scale (The Geological Society of America)
BUMI
Awal Tata Surya
Hipotesis asal
usul tata surya berdasarkan perhitungan perilaku debu dan gas di jagad raya dan
observasi bintang-bintang dan awan debu di galaksi. Hipotesis menyatakan bahwa
sekitar 5 miliar tahun lalu materi yang membentuk Tata Surya kita adalah awan
besar, menyebar, dan beku dari debu dan gas yang berotasi lambat di jagad raya.
Awan ini terbentuk dari materi yang dikeluarkan dari bintang yang meledak.
Lebih dari 99%awan terdiri dari Hidrogen dan Helium. Temperatur awan -2700C.
Atraksi gravitasi yang kecil menjadikan partikel debu dan gas membentuk bola. Ketika proses
kondensasi berlanjut, awan berotasi lebih cepat dan bola berubah bentuk menjadi
cakram.
Gambar 7. Formation of The Solar System (Thompson and Turk, 1997)
Lebih dari 90%
materi di awan runtuh ke pusat cakram di bawah pengaruh gravitasi dan membentuk
protosun (bayi Matahari). Panas dari protosun menghangatkan bagian dalam
cakram. Setelah keruntuhan gravitasi hampir selesai, cakram mendingin. Gas-gas
di bagian luar cakram memadat membentuk agregat-agregat kecil. Perkembangan ini
berlangsung hingga sejumlah bola-bola batuan kecil yang disebut planetesimal
terbentuk dengan diameter kecil hingga sekitar 100 Km. Proses dari cakram
hingga menjadi planetesimal. Planetesimal-pnaletesimal kemudian bergabung
membentuk beberapa planet besar termasuk Bumi.
Pada waktu yang
saat planet terbentuk, atraksi gravitasi mendorong masuk gas dalam protosun.
Menciptakan tekanan dan temperatur yang tinggi. Inti Bumi menjadi sangat panas
di mana nuclei hidrogen bergabung membentuk nucleus dari unsur-unsur yang berat
yaitu helium. Proses ini disebut fusi nuklir. Fusi nukli membebaskan energi
yang sangat banyak. Fusi nuklir menandakan lahirnya Matahari, yang terus
menghasilkan energi melalui fusi hidrogen.
Modern Tata Surya
Panas dari
Matahari memanaskan Hidrogen, Helium, dan unsur-unsur terang lainnya jauh dari
bagian dalam Tata Surya. Hasilnya empat planet yang sangat dekat dengan
Matahari terutama tersusun atas batuan dan logam pada pusatnya. Empat planet
ini yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars disebut sebagai planet-planet
Terrestrial karena memiliki sifat seperti Bumi. Empat planet lainnya tersusun
atas liquid dan gas dengan sedikit batuan dan inti logam. Empat planet ini
yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet-planet Jovian.
Evolusi Bumi Modern
Saintis setuju
bahwa Bumi dibentuk oleh akresi partikel-partikel kecil. Saintis juga setuju
bahwa Bumi modern berlapis-lapis. Pusat Bumi tebal dan inti yang panas tersusun
atas besi dan nikel. Mantel yang tipis tersusun terutama oleh batuan padat
mengelilingi inti dan merupakan 80% dari volume Bumi. Kerak adalah lapisan
tipis di permukaan juga tersusun atas batuan.
Temperatur dan
tekanan bumi meningkat berdasarkan pertambahan kedalaman. 10 meter di bawah
permukaan tanah dan batuan, dingin saat di sentuh. Pada kedalaman 100 – 350 Km,
batuan pada mantel sangat panas di mana satu sampai dua persen meleleh oleh
karena itu seluruh bagian mantel mengalir sangat lambat. Inti luar tersusun
atas logam yang meleleh sedangkan bagian inti dalam bersifat solid karena
berada di bawah tekanan yang intens.
PERUBAHAN GEOLOGI DAN LINGKUNGAN
Lingkungan
permukaan bumi berubah frekuentif dan dramatis dalam sejarah yang panjang.
Komposisi amosfer dan iklim berubah. Glacier menutupi bagian benua yang luas
lalu mencair dan meningkalkan tanah yang tertutup oleh rawa tropis atau gurun
yang sangat panas. Erupsi gunungapi dan serang meteorit terjadi. Banyak saintis
mengatakan peristiwa-peristiwa ini terjadi karena bencana global yang menghasilkan
kepunahan spesies di bumi.
Banyak
proses-proses geologi menjadikan manusia dalam bahaya. Erupsi gunungapi,
gempabumi, banjir, longsor, membunuh manusia dan merusak kota. Aktivitas
manusia juga menghasilkan bencana lingkungan yang membahayakan kesehatan. Ahli
geologi dan geosaintis lainnya mencoba menganalisis resiko dan biaya dari
bencana.
Penilaian resiko
adalah penilaian bencana geologi dan imbasnya pada manusia serta implementasi
kebijakannya berdasarkan analisis. Analisis biaya adalah membandingkan biaya dari pemecahan masalah dengan keuntungan moneter dari solusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar