Teori
tektonika Lempeng
(bahasa
Inggris: Plate
Tectonics)
adalah teori
dalam bidang geologi
yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer
bumi. Teori ini
telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada
tahun 1960-an.
Lapisan litosfer dibagi menjadi
lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh
lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng
litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan
yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen
(menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi,
aktivitas
vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung
samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng.
Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50–100 mm/a.
Gambar 1 : 7 Tektonik
Lempeng
BATAS-BATASAN
LEMPENG
1.
Batas transform (transform
boundaries)
terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara
menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault).
Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan
dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan
pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San
Andreas di California.
2.
Batas divergen/konstruktif
(divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak
menjauh satu sama lain. Mid-oceanic
ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh
batas divergen.
3.
Batas
konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi
jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi
jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision)
jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya
berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung
banyak bersifat hidrat
(mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi
bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan
aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan
Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang
(Japanese island arc). Batas konvergen dibagi kembali menjadi tiga,
yaitu:
a)
Bila 2 lempeng samudra yang saling mendekat, lempeng yang satu akan menghunjam kebawah lempeng yang lain membentuk busur kepulauan.
b)
Bila lempeng benua dan lempeng samudra yang saling mendekat, maka lempeng samudranya akan menghunjam kebawah lempeng benua, membentuk pegunungan uplift seperti Andes.
c)
Bila 2 lempeng benua yang saling mendekat, terjadilah peristiwa tumbukan (collision), membentuk pegunungan lipatan seperti Himalaya.
Selain
3 jenis batas lempeng diatas, terdapat juga plate boundary zone, dimana
interaksi antar lempengnya belum diketahui. Dan pada umumnya, plate boundary
zone melibatkan paling tidak 2 lempeng besar dan beberapa microplate
yang bergerak dengan cukup rumit, sehingga pada daerah tersebut terdapat
fitur geologi yang kompleks dan pola gempa bumi. Contoh dari plate boundary
zone adalah daerah Mediterranean-Alpine yang merupakan batas antara lempeng
Eurasia dan Afrika, dimana terdapat kenampakan subduksi, kolisi, dan transform
fault.
Gambar 2 : batas 3 lempeng
PROSES
TEKTONIK LEMPENG
Convection
Mantle
Mantel memanas akibat peluruhan
radioaktif dan akibat pemanasan dari bawah oleh inti Bumi. Walaupun mantel
terdiri batuan padat (kecuali bagian kecil di mana mantel meleleh di
astenosfer) tapi mantel sangat panas dan selama waktu geologi mengalir lambat.
Batuan panas naik dari kedalaman mantel menuju litosfer, bagian yang dingin
masuk ke dalam mantel.
Gravitational
Sliding
Gravitasi dapat menyebabkan lempeng
tergelincir jauh dari pusat zona pemekaran beberapa centimeter per tahun,
seperti kereta luncur yang meluncur menuruni bukit salju.
Mantle
Plumes
Mantle plumes adalah kolom panas
yang naik dari dalam mantel. Proses ini terjadi karena batuan pada beberapa
bagian di mantel lebih panas dan lebih ringan dari bagian sekitarnya di mantel.
Sumber panas yang menyebabkan mantel plume bisa jadi berasal dari inti bumi
atau peluruhan radioaktif di dalam mantel. Kuantitas magma dalam jumlah banyak
yang membentuk mantel plume dan naik ke permukaan Bumi pada lokasi
gunungapi disebut hot spot. Karena mantel plume berasal dari dalam mantel,
erupsi gunungapi hot spot biasanya terjadi di bagian dalam/tengah lempeng
tektonik, jauh dari batas lempeng.
Beberapa ahli geologi mengatakan
mantel plume bisa jadi disebabkan oleh pusat pemekaran yang baru di litosfer.
Saat pemekaran terjadi, mekanisme dorongan dan tarikan akan menjaga lempeng
bergerak, sekalipun mantel plume padam.
KONSEKUENSI
PERGERAKAN LEMPENG
-
Gunung api
Gunung
api adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi
material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan
bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit
bermassa planet, seperti Bumi,
dimana patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik
dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan
bumi.
Pada
batasan divergen, bagian-bagian astenosfer meleleh membentuk magma basaltic
yang sangat banyak alu keluar ke permukaan bumi. Mid ocean ridge adalh rangkaian gunung api dan aliran lava dasar
laut yang terbentuk pada batasan divergen.
Pada
baatas lempeng konvergen, litosfer samudera yang padat masuk ke dalam
astenosfer. Lempengn yang masuk ke dalam mantel dan menjadi panas. Panas
memindahkan air naik ke astenosfer dan air melelehkan batuan astenosfer
membentuk magma dalam jumlah besar pada zona subduksi. Magma naik ke litosfer,
beberapa yang keras masuk ke litosfer dan beberapa tererupsi ke permukaan bumi.
-
Gempa bumi
Gempa bumi merupakan getaran atau
guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik.Gempa bumi biasanya terjadi pada tiga batasan lempeng tektonik karena
batas lempeng adalah zona rekahan pada litosfer di mana lempeng yang satu
tergelincir pada lempeng yang lain.
-
Pembentukan gunung
Kebanyakan rangkaian gunung
terbentuk pada zona subduksi. Volume magma yang besar naik ke kerak menyebabkan
terbentuknya pengunungan. Erupsi gunungapi membentuk rangkaian gunung api.
Rangkaian gunungapi juga terbentuk pad zona pemekaran.
-
Palung laut
Palung
adalah jurang
yang berada di dasar laut. Palung merupakan depresi topografi
sempit yang merupakan bagian terdalam dari lantai samudera. Sebuah palung dapat
terbentuk dimanapun subduksi terjadi. Palung adalah bagian paling dalam pada
cekungan samudera.
-
Migrasi benua dan samudera
Perpindahan
beau terjadi pada permkaan bumi kaena benua merupakan bagian dari lempeng
litosfer yang bergerak. Saat benua berpindah, cekungan samudera terbuka dan
menutup selama waktu geologi.
SUPERKONTINEN
Antara
2 – 1.8 miliar juta tahun lalu, pergerakan lempeng tektonik menyatukan
mikrokontinen membentuk superkontinen pertama yang dikenal dengan Pangea I.
Setelah Pangea I retak sekitar 1.3 miliar tahun lalu, fragmen kerak benua
berkumpul kembali membentuk superkontinen kedua yang disebut Pangea II, sekitar
1 miliar tahun lalu. Kontinen ini kemudian pecah, lalu pecahan kontinen ini
mengumpul kembali menjadi superkontinen ketiga yang disebut Pangea III, sekitar
300 juta tahun lalu.
ISOSTASI
Konsep di mana litosfer mengapung
seimbang di atas astenosfer disebut isostasi. Pergerakan vertikal sebagai
respon terhadap perubahan beban disebut penyesuaian isostatik (isostatic
adjusment). Gunung es yang besar memiliki puncak yang tinggi dan dasarnya
masuk jauh ke bawah permukaan air. Ini adalah ilustrasi untuk isostatic
adjusment. Rangkaian pegunungan yang tinggi memiliki “akar” yang dalam
dibanding dataran. Dasar gunung es yang tinggi lebih dalam dibanding dasar
gunung es yang lebih kecil. Perilaku litosfer sama dengan ini.
SUMBER
https://id.wikipedia.org/wiki/Isostasi
https://geophysicsspace.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar